MENJAGA KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA, MENJAGA GENERASI EMAS Ditulis oleh: Cahyani, S.Pd.SD. Kepala SDN Debong Kidul, Kota Tegal. ...

Penyemprotan Disinfectan
Kegiatan Tes Swab Persiapan PTM
Galeri kegiatan KPPS
MENJAGA KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA, MENJAGA GENERASI EMAS Ditulis oleh: Cahyani, S.Pd.SD. Kepala SDN Debong Kidul, Kota Tegal. Profil Pelajar Pancasila adalah program penguatan karakter siswa dalam Pengembangan Mutu Pembelajaran yang tengah digalakkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, sejalan dengan Asesmen Nasional. Program program lain yang masih satu arah adalah Gerakan Literasi Sekolah, Pengembangan Lingkungan Belajar, dan Asesmen Kompetensi Minimum. Profil Pelajar Pancasila adalah program pengembangan karakter yang harus sejalan dengan pengembangan aspek lain seperti pengembangan intelektual dan kemampuan akademis siswa. Bahkan Profil Pelajar Pancasila adalah jiwa utama dalam pengembangan intelektual akademis. Tingginya kemampuan akademis siswa tanpa diikuti oleh pengembangan karakter siswa, itu suatu hal yang tidak diharapkan dalam pengembangan pendidikan karakter pelajar di Indonesia. Karakter baik harus menjadi dasar kemampuan akdemis siswa. Pandai tak berkarakter adalah sinyal buruk bagi keberlangsungan kebangsaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profil termasuk kata benda yang bisa berarti pandangan dari samping, tentang wajah orang, atau lukisan, gambar orang dari samping. Sedangkan karakter, berkarakter adalah apabila berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak sesuai dengan nilai nilai tertentu. Berkarakter itu ada dua, yaitu: berkarakter baik dan berkarakter tercela, buruk. Sedangkan Pelajar Pancasila adalah perwujudan dari pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, dengan ciri utama: Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; Berkebhinnekaan Golbal; Bergotongroyong; Mandiri; Bernalar Kritis: dan Kreatif (Kemendiknas 2010). Thomas Lickona (2005)menyatakan bahwa karakter yang baik terbentuk dari pengetahuan tentang kebaikan, keinginan terhadap kebaikan, dan berbuat kebaikan. Untuk membangun karakter yang baik, diperlukan pembiasaan dalam pemikiran, pembiasaan dalam hati, dan pembiasaan dalam tindakan. Proses pembiasaan ini dapat dilakukan sejak masa anak-anak hingga dewasa dalam pikiran, hati dan perilaku. Kemendiknas 2010, menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik melalui komponen pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk melaksanakan nilai-nilai kebaikan tersebut. Komponen pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan tentang berbagai nilai-nilai kebaikan, berdasarkan norma agama, norma tradisi setempat dimana siswa hidup dan berkembang, norma umum hidup berbangsa, dan juga norma regulasi bernegara. Penanaman pengetahuan tentang nilai-nilai kebaikan ini harus dilakukan sejak anak berusia dini. Bahkan ketika seorang anak belum bisa merespon secara baik atas stimulus kebaikan yang kita berikan karena masih usia dini, batita. Kalau dulu ada argumen bahwa anak- anak masih belum nalar, belum mempunyai kemampuan untuk menalar kebaikan dan keburukan yang disampaikan, anak belum layak mendapatkan pendidikan karakter. Argumen tersebut harus segera dibuang jauh, karena jika tidak mendapatkan pendidikan karakter sejak dini, maka nantinya yang akan masuk dalam pikiran anak adalah bahwa hal yang burukpun masih boleh dilakukan oleh anak yang belum bernalar, masih kecil. Hal ini menimbulkan sinyal berbahaya dimasa anak menjelang dewasa atau sampai dewasa, bahwa hal yang belum mereka ketahui, boleh saja mereka lakukan, walaupun itu adalah hal yang buruk. Pengetahuan nilai nilai kebaikan yang sudah tertanam adalah modal utama dari seorang anak untuk memiliki karakter baik. Anak/siswa memiliki pengetahuan tentang kebaikan yang memadai sesuai perkembangangan psikhologisnya. Pengembangan selanjutnya adalah agar anak memiliki kesadaran bahwa nilai nilai yang baik adalah baik bagi dirinya, keluarganya, dan bagi orang lain disekitar kehidupannya. Juga anak menyadari bahwa keburukan adalah suatu yang merugikan bagi dirinya sendiri, keluarga, dan orang disekitar kehidupannya. Jika kesadaran ini tidak tertanam dalam diri, hati secara baik dan berkesan pada anak yang sedang berkembang dapat menumbuhkan anggapan bahwa keburukan bagi orang lain bisa mendatangkan kebaikan bagi dirinya sendiri. Menghilangkan rasa egois dalam hati siswa tentang nilai kebaikan ini menjadi sangat penting agar anak tidak memiliki anggapan keburukan bagi orang lain dapat memberi efek kebaikan pada dirinya sendiri. Misal, membully teman. Teman mendapat keburukannya, sedangkan dirinya mendapat kebaikan atas perilaku itu. Mungkin anak merasa bangga atas keberaniannya. Merasa kebanggan adalah kebaikan bagi dirinya. Menanamkan kesadaran atas kebaikan adalah baik untuk semua orang dan keburukan juga merupakan keburukan bari semua orang, adalah hal penting lainnya. Selanjutnya adalah menumbulkan kesadaran dalam hati dan pikiran anak agar memiliki kemauan untuk melakukan nilai nilai kebaikan saja dan membuang nilai nilai keburukan dalam pikiran dan hatinya. Sebagai guru adalah tugas yang berat menamkan kesadaran pada peserta didik agar mempunyai kemauan melakukan nilai nilai kebaikan. Pengawasan dalam lingkungan belajar memiliki peranan yang penting agar dapat mengontrol perilaku peserta didk disekolah. Jika ada kasus peserta didik yang masih berperilaku tidak baik, maka nasehat dan bimbingan guru sangat dibutuhkan segera. Agar perilaku peserta didik tidak berlarut dan berlanjut melakukan ketidakbaikan berikutnya. Menanamkan semua orang adalah sama kedudukannya dalam pergaulan bersama. Menanamkan prinsip kebhinekaan global dimulai dari lingkungan paling dekat dengan siswa. Menghargai sesama manusia adalah kesadaran kunci agar peserta didik tidak merasa dirinya lebih dari temannya, sehingga tidak tumbuh egois pribadi, yang menjadi racun bagi nilai-nilai kebaikan. Kemauan untuk melakukan nilai nilai kebaikan sangat membutuhkan bimbingan dari guru, pendidik. Tugas pendidik dalam pengembangan karakter tidak akan sampai membuahkan hasil jika lalai dalam semua rangkaian komponen pendidikan karakter. Bahkan pada tahap penumbuhan kemauan ini memiliki peranan kuat agar peserta didik berkemampuan melakukan nilai nilai kebaikan dalam keseharian pergaulannya di sekolah, dalam keluarga, dan lingkungan masyarakatnya. Pendidikan karakter hanya dapat dilihat dari perilaku peserta didik yang merupakan implementasi kemampuan menerapkannya dalam pergaulan. Ketika nilai nilai kebaikan itu masih tersimpan dalam ranah pengetahuan, kesadaran, dan kemauan, nilai kebaikan ini belum bisa terlihat oleh orang lain, termasuk oleh pendidik. Tetapi akan terlihat ketika peserta didik berbicara dan berperilaku dalam pergaulan bersama orang lain. Peserta didik mampu atau tidak mengimplementasikan nilai nilai kebaikan yang dimiliki akan terlihat ketika peserta didik berbicara dan berperilaku. Adalah tugas pendidik untuk segera melakukan bimbingan jika menjumpai pembicaraan dan perilaku peserta didik yang tidak mencerminkan nilai nilai kebaikan. Tidak mencerminkan nilai nilai karakter profil pelajar Pancasila. Bimbingan ini bertujuan untuk, memperbaiki perkataan dan prilakunya, mengingatkan bahwa apa yang dia katakan atau perbuat adalah bukan sebuah kebaikan, menunjukkan untuk mengingat kembali, prinsip prinsip, pengetahuan kebaikan yang mungkin terlupakan oleh peserta didik. Merespon, menanggapi, membimbing, dan memperbaiki nilai nilai kebaikan yang belum terimplementasi, dengan cepat, spontan dan situasional adalah cara paling efektif untuk melakukan perbaikan karakter peserta didik. Mengingatkan dan membimbing peserta didik atas perbuatan tidak baik yang dia lakukan adalah untuk menjaga agar perbuatan itu berlalu tanpa peringatan, yang akhirnya menjadi pembiasaan. Biasa berbuat tidak baik, dan akan terus berulang tanpa kendali pada masa selanjutnya. Mengabaikan perilaku tidak baik pada peserta didik, tanpa melakukan bimbingan dengan cepat, spontan dan situasional adalah sinyal yang buruk atas kebaikan karakter generasi emas pada masa yang akan datang.
Nama

galery,5,Kepala Sekolah,1,Pembelajaran,2,Prestasi,1,Siswa,1,VISI MISI,2,
ltr
item
MERAIH ASA
MERAIH ASA
https://sddebongkidul.blogspot.com/2021/11/menjaga-karakter-profil-pelajar.html
https://sddebongkidul.blogspot.com/
http://sddebongkidul.blogspot.com/
http://sddebongkidul.blogspot.com/2021/11/menjaga-karakter-profil-pelajar.html
true
9067639799684501467
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy